Iklan Atas Artikel

MAKALAH PROMOSI PERPUSTAKAAN


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang.

Untuk mengenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan, perpustakaan tidak cukup hanya membangun jasa informasi serta mengharapkan umum akan memenuhi perpustakaan. Memang selalu ada orang yang ingin tahu namun jumlahnya hanya sedikit. Sebagai ketentuan umum, masyarakat perlu selalu diingatkan secara terus menerus dan efektif akan eksistensi jasa perpustakaan serta apa saja yang dapat dilakukan. Hal ini perlu dilakukan karena pustakawan tidak dapat meramalkankapan keperluan mereka akan informasi segera timbul. Karena itu pustakawan perlu mengusahakan agar publisitas dapat diperoleh melalui berbagai bentuk serta keluaran sesuai dengan kemampuan keuangan.

B. Rumusan masalah

a. Apa itu promosi perpustakaan?
b. Mengapa harus dilakukan promosi perpustakaan?
c. Sarana/tempat promosi perpustakaan dilakukan?
d. Siapa yang melakukan promosi perpustakaan?
e. Tujuan promosi
f. Unsur-unsur promosi
g. Strategi promosi
h. Kendala yang dihadapi

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian promosi
2. Mengetahui bagaimana cara mempromosikan perpustakaan
3. Mengetahui kapan waktu yang tepat melakukan promosi.

D. Manfaat

Untuk dapat memberikan pengetahuan terhadap pustakawan kapan dan bagaimana cara melakukan promosi perpustakaan dengan cara cepat dan tepat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian promosi perpustakaan

Promosi perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan perpustakaan yang dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan melalui koleksi, fasilitas, dan produk/ layanan yang disediakan. Promosi pelayanan perpustakaan perlu dilakukan agar seluruh aktifitas yang berhubungan dengan jasa perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Kenyataan menunjukkan bahwa apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan masih sangat rendah, tudak terkecuali murid madrasah. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat. Indikasi yang sama juga dapat terjadi pada perpustakaan madrasah. Perpustakaan madrasah belum dapat berperan sebagai sumber belajar dan mengajar.


Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk pemakai untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Hasil dari promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai pada tindakan untuk memanfaatkannya.[1]

B. Mengapa harus dilakukan promosi perpustakaan.

Promosi perpustakaan dilakukan Karena perpustakaan harus dapat menunjukkan kepada publik tampilan yang cantik, cerdas, menarik serta memberikan layanan yang ramah kepada pemustaka untuk keberhasilan perpustakaan yang diukur dengan tingkat kedatangan pemustaka dan tingkat keterpakaian koleksinya.

C. Sarana/tempat promosi perpustakaan dilakukan.

Pustakawan dapat mempromosikan atau memamerkan jasa dan layanan perpustakaan melalui beberapa metode berikut:

1. Nama dan logo

Perpustakaan perlu nama yang khas karena nama yang mudah diingat akan mudah diingat oleh pemakai perpustakaan. Nama yang khas juga menunjukkan sifat jasa yang khas pula.Nama khas ini menkitai jasa baru sebuah perpustakaan walaupun umum sering tidak mengetahui bahwa jasa baru tersebut sebenarnya dikaitkan dengan perpustakaan. Di samping nama khas, adanya simbol atau logo akan membantu umum untuk segera mengenali jasa tersebut.

2. Poster dan leaflet

Salah satu cara sederhana dan efektif mengenalkan perpustaaan ialah melalui poster, gambar tangan, atau selebaran (leaflet), untuk dipamerkan atau dipencarkan melalui berbagai cara. Poster dan selebaran yang dibagikan tidak perlu canggih atau mahal melainkan yang sederhana dan murah saja karena terbukti dengan menggunakan sumber minimum disertai sedikit imajinasi dapat diperoleh hasil yang memuaskan.

Poster merupakan sarana murah untuk menyampaikan sejumlah informasi. Poster yang dibuat perpustakaan hendaknya mecantumkan nama jasa, alamat, nomor telepon (bilamana ada), jam buka, jasa apa saja yang ditawarkan, serta ditujukan untuk siapa saja. Agar efektif, poster harus dibuat sedemikian rupa sehingga menarik.

3. Pameran

Pameran atau peragaan merupakan sarana menyampaikan infromasi pada hadirin dalam jumlah besar. Melalui pameran, pustakawan berusaha menyampaikan berbagai aspek jasa informasi.Penyajian ini sebaiknya mencakup semua jasa informasi namun dalam bahasa sederhana.Tulisan harus besar dan jelas serta ringkas.Pameran haruslah bersifat visual. oleh sebab itu pameran harus sertakan foto untuk memamerkan jasa perpustakaan. Supaya lebih indah foto yang di pamerkan bukanlah foto yang sengaja di ambil buat pameran malainkan foto yang diambil dalam situasi wajar. Foto yang diiukut sertakan hendaknya foto yang berukuran besar karena foto ukuran kecil, walaupun sangat baik, kurang dampaknya dalam pameran. Foto yang dipamerkan dapat foto hitam putih atau warna.

4. Media dan video

media seperti pers, radio, dan televisei merupakan alat penting untuk menyebarkan informasi mengenai jasa perpustakaan. Media mampu mencapai ratusan ribu orang.Disamping itu masih ada media transitory seperti iklan yang harus digunakan secara berkala. Iklan yang dipasang lima tahun yang lalu tentunya sudah tdak menarik lagi bagi pembaca dewasa ini.

5. Ceramah

Ceramah merupakan cara yang murah untuk mempublikasi jasa informasi perpustakaan. Ceramah ini dapat diberikan pada berbagia kelompok masyarakat. Walaupun jumlah hadirin terbatas, kesempatan ceramah harus didunakan tidak saja unutk menceritakan jasa perpustakaan melainkan juga cara memperoleh masukan dari hadirin. Masukan ini diporoleh dari hadirin.Masukan ini diperoleh dari diskusi dan Tanya jawab seusai ceramah. Mungkin saja yang berbicara pada pustakawan orang yang sudah pensiun atau manusia usia lanjut. Hal tersebut tidak dapat diremehkan karena mereka memilki kemampuan menyebarkan informasi tentang jasa perpustakaan kepada orang lain.

Dalam ceramah usahakan unutk berbicara seringkas mungkin dengan meggunakan bahasa sederhana serta bila perlu ditunjang dengan media pkitang dengar. Kesempatan tersebut dapat juga digunakan unutk membagi-bagikan leaflet, Booklet, lembar informasi dan sebagainya.

6. Iklan

Iklan disini bukannya iklan surat kabar melainkan iklan pada tempat yang dilalui umum seperti shelter bis, stasiun kereta api dan bis, bus, pompa bensin, tokoswalayan, dan pusat pertokoaan. Tempat iklan dikawsan tersebut tidaklah murah namun efektif, karena itu perlu dikelola secara profesional.Bila perpustakaan merupakan badan bawahan dari sebuah organisasi atau lembaga yang besar maka mungkin saja perpustakaan menggunakan kesempatan dalam kegiatan badan induk.Bagi perpustakaan umum mungkin dapat coba menyurati perusahaan angkutan umum untuk menjajagi kemungkinan tersedianya sedikit ruang untuk iklan jasa perpustakaan.[2]

7. News-letter

News-letter ialah diantara media yang digunakan untuk memberikan informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur. Isinya tentang berita atau artikel-artikel singkat. Dalam news-letter secara tetap harus memuat : editorial, informasi singkat & rinci tentang layanan, kegiatan, koleksi terbaru, fasilitas dan peraturan perpustakaan beri juga ilustrasi/gambar yang menarik atau kuis-kuis.

8. Pembatas Buku (bookmark)

Bookmarkmerupakan salah satu promosi yang digunakan dan untuk sarana memberi tkita pembatas pada halaman-halaman buku, tujuannya untuk memberi batasan pada halaman yang sudah dibaca dan nanti akan dibaca kembali, agar menarik dapat diberi logo atau gambar-gambar yang menarik.

9. Terbitan Khusus Perpustakaan

Terbitan Khusus Perpustakaanmerupakan promosi yang berbentuk sebuah terbitan yang dilakukan oleh perpustakaan sendiri, seperti buku panduan penggunaan perpustakaan = booklet, kalender perpustakaan (isi nya kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan).

10. Seminar

Seminar merupakan kegiatan yang dilakukan seperti ceramah hanya diperlukan persiapan yang lebih lama serta lebih luas cakupannya.

11. Melakukan kegiatan

Berbagai Kegiatan di Perpustakaan seperti perlombaan (mewarnai,bercerita/dongeng,penelusuran informasi), wisata perpustakaan, bazar, pemutaranfilm, dan lain-lain.

12. Brosur

Brosur merupakan bentuk promosi berupa kertas cetakan/lembaran yang isinya mencakup petunjuk umum tentang perpustakaan; informasi tentang koleksi, daftar bacaan yang menarik, petunjuk tentang subjek-subjek informasi tentang jenis perpustakaan.

D. Sarana promosi diBahas Lebih Lanjut di bawah ini

1. Brosur dan Poster

Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen atau pengguna dengan harapan dapat dibeli atau demanfaatkan oleh konsumen atau pengguna. Banyak sekali informasi yang ada di perpustakaan yang perlu disampaikan kepada pengguna. Brosur bisa lebih banyak memberikan informasi mengenai kegiatan perpustakaan dan fasilitas yang dimilikinya. Bahkan dengan brosur kita bisa menyebarluaskan informasi yang bersifat teknis, seperti bagaimana menggunakan katalog perpustakaan untuk mendapatkan buku tertentu di dalam koleksi. Meskipun demikian agar brosur kita efektif , berikut adalah beberapa informasi yang kita buat:

a. Petunjuk umum tentang perpustakaan
b. Informasi mengenai koleksi perpustakaan
c. Daftar bacaan yang menarik
d. Petunjuk tentang subjek-subjek tertentu
e. Informasi tentang jenis layanan perpustakaan

Beberapa langkah yang perlu diperhatikan jika ingin membuat brosur adalah:

1. Menetapkan cakupan informasi brosur
2. Merancang format dan membuat brosur
3. Memperbanyak dan menyebarkan brosur


Poster adalah salah satu media promosi yang biasanya berupa kertas besar berukuran A3 (kurang lebih dua kali ukuran folio) atau ukuran A2 (kurang lebih dua kali ukuran A3) yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang sesuatu hal yang disajikan secara menarik dengan huruf-huruf besar.

Dalam rangka membuat sendiri poster yang efektif dan murah ada beberapa langkah yang mesti dilakukan. Langkah-langkah yang harus kita perhatikan itu adalah:

1. Menentukan tema dan kata-kata poster
Poster harus mempunyai tema yang sangat spesifik. Kita harus memilih tema dan kata-kata yang sangat spesifik dan mengundang rasa ingin tahu. Misalnya: “KITA MEMPUNYAI HOBBI MEMBUAT HASTA KARYA??? MANFAATKAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN BERUPA BUKU RUPA-RUPA HOBBI DAN BAGAIMANA CARA MEMBUAT SENDIRI BARANG RUMAH TANGGA"

2. Merancang poster

Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu rancangan suatu poster adalah unsur ‘persaingan’. Poster harus ditempatkan menonjol di antara tebaran kertas dan poster yang ditempel di tempat yang sama. Untuk itu perhatikan hal-hal berikut:
a. Gunakan ilustrasi atau gambar-gambar menarik.
b. Memanfaatkan jenis-jenis huruf yang indah dan menarik.
c. Kalau dana cukup pergunakan jenis kertas yang baik dan bermutu tinggi.

3. Memperbanyak dan memasang poster

Pilih tempat yang strategis untuk menempel. Jangan sampai begitu mudah dihalangi atau ditutupi oleh benda atau poster lain. Tempelkan dengan kuat sehingga tidak mudah terlepas dan jatuh.
Hal terakhir yang harus kita perhatikan adalah minta izin kepada yang berwewenang untuk memasang poster jika kita perlu memasang poster di tempat-tempat tertentu yang memerlukan izin pemilik atau pengelola tempat pemasangan.

2. News-letter

News-letter adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk memberi informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur berupa berita-berita atau artikel-artikel singkat yang ditulis dengan gaya tidak formal. News-letter sering juga disebut ‘majalah internal’ atau ‘home journal’. News-letter perlu ringkas dan informasinya harus dirasakan bermanfaat bagi orang-orang yang akan membacanya. Selain informasi yang berubah-ubah sesuai dengan nomor penerbitan news-letter kita setidaknya memuat bagian-bagian tetap seperti berikut:

a. Bagian editorial. Pada bagian ini kita perlu memberikan informasi dan pandangan-pangdangan yang menarik dan penting tentang tujuan news-letter kita, baik tujuan umum maupun tujuan khusus terbitan edisi tertentu. Biasanya tiap edisi berbeda tema penekanannya.

b. Informasi ringkas tetapi cukup rinci tentang layanan, kegiatan, buku atau jurnal/majalah baru, fasilitas baru serta peraturan-peraturan perpustakaan atau bahkan informasi tentang perubahan staf dan tugas-tugasnya serta informasi penting lainnya.

c. Berikan ilustrasi menarik, gambar-gambar dan kuis-kuis.


Tulisan news-letter yang baik dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Spesifik, artinya langsung pada masalahnya.
b. Kompak, artinya informasi yang disajikan senada dan berkaitan.
c. Menarik, artinya merangsang seseorang melakukan sesuatu.

E. Pembatas buku dan terbitan khusus perpustakaan

1. Pembatas buku
Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk memberi tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku. Pembatas buku atau dikenal sebagai bookmark dapat digunakan sebagai media promosi di perpustakaan. Pembuatan pembatas buku berlogo perpustakaan akan sangat mempengaruhi citra atau sosok perpustakaan di hati pengguna atau calon pengguna. Dalam merancang pembatas buku yang menarik beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Pilih kata-kata yang singkat tetapi tepat dan padat.
b. Rancang secara menarik.
c. Pilih bahan yang kuat.
d. Pertimbangkan biaya pembuatan.

2. Terbitan khusus Perpustakaan


a. Buku panduan Perpustakaan

Buku panduan Perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang diterbitkan oleh Perpustakaan yang membuat informasi segala sesuatu mengenai Perpustakaan. Mulai dari sejarah dan latar belakang pendirian Perpustakaan, misi dan tujuan, organisasi, lembaga induk, koleksi dan layanan, fasilitas, lokasi dan cabang-cabangnya, staf pengelola dan struktur organisasinya, peraturan dan sanksi-sanksi dan sudah barang tentu nama dan alamat resmi, serta informasi lain yang dianggap perlu untuk pengguna.

b. Kalender perpustakaan

Penerbitan kalender khusus Perpustakaan merupakan upaya yang sangat menrik sebagai salah satu media promosi Perpustakaan. Sepanjang tahun selama orang selalu melihat tanggal pada kalender itu, secara langsung akan melihat pula nama dan alamat serta lambang atau logo dari Perpustakaan kita. Tentunya ini akan memberi pengaruh promosi Perpustakaan kepada mereka.

F. Promosi dalam bentuk kegiatan perpustakaan

1. Pameran Perpustakaan, Ceramah Dan Seminar
Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan Perpustakaan untuk menarik perhatian orang banyak. Pameran adalah cara yang paling jitu untuk mempublikasikan.
Promosi perpustakaan untuk setiap jenis perpustakaan sesungguhnya mempunyai sasaran yang berbeda menurut ruang lingkup kawasan yang dilayaninya. Disini kita dapat membedakan sasaran promosi dari masing-masing jenis perpustakaan berikut:

a. Perpustakaan nasional

Sasaran promosi jenis perpustakaan ini mencakup masyarakat luas yang bersifat nasional bahkan internasional.

b. Perpustakaan khusus

Sasaran promosinya adalah masyarakat yang dilayani khusus, biasanya terbatas pada orang-orang dalam perusahaan atau instansi pada badan induk perpustakaan.

c. Perpustakaan perguruan tinggi
Sasaran promosiya adalah mahasiswa, pengajar dan peneliti di perguruan tinggi tersebut.

d. Perpustakaan sekolah
Sasaran promosinya adalah murid dan guru di sekolah tersebut.

e. Perpustakaan umum
Sasarannya adalah masyarakat luas yang tinggal atau bekerja di sekitar perpustakaan itu.

Usherwood mengingatkan bahwa di dalam melaksanakan kegiatan promosi ada beberapa factor yang harus diperhatikan. Fakto-faktor itu antara lain adalah:

1. Motivasi pemakai

Disini perlu dikaji apakah sebenarnya yang diingikan oleh pemakai perpustakaan kita. Seperti bentuk-bentuk informasi apa yang diinginkan, unutk keperluan apa mereka memerlukan informasi.

2. Minat pemakai
Selain itu perlu juga dikaji beragam minat dari pemakai, agar perpustakaan memberi informasi yang tepat kepada pengguna.

3. Latar belakang

Selanjutnya latar belakang social, ekonomi dan pendidikan pemakai akan sangat mambantu jika dapat diketahui secara umum.[3]

G. Cara mempromosikan perpustakaan

Agar promosi dapat berhasil dengan baik, perlu dilakukan persiapan yang matang serta berkesinambungan, antara lain:

1. Mengatur gedung/atau ruang perpustakaan dan perlengkapan supaya menarik, dengan suasana yang cerah sehingga dapat memotivasi para pegawai untuk berkunjung ke perpustakaan. Dinding-dinding perpustakaan perlu diberi dekorasi yang menarik, dengan memasang semboyan-semboyan yang dapat membangkitkan minat gemar membaca.

2. Sikap petugas perpustakaan juga perlu diupayakan agar berpenampilan menarik, ramah dan suka menilong pengunjung.

3. Koleksi bahan pustaka perpustakaan agar diupayakan supaya lengkap dan mutakhir, yang disusun secara teratur, bersih (bersih debu) dan menarik.[4]

Sebenarnya masyarakat pengguna perpustakaan akan datang bila ada rasa ketertarikan. Ketertarikan yang dimaksud bisa diartikan sebagai keterterikan terhadap tempat, lingkungan, koleksi, pelayanan, dsb. Rasa ketertarikan akan meningkat menjadi senang apabila kebutuhan dapat terpenuhi, sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan dan menimbulkan rasa senang serta kepuasan, maka pemustaka akan datang kembali.

Pada sisi lain ada kalanya pemustaka tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan shingga menjadi kecewa, jengkel, tidak puas, dsb. Sayangnya bahwa ketidak puasan, kekecewaan yang timbul terkadang tidak disampaikan kepada petugas. Artinya bahwa tidak ada keluhan yang sampai pada pengelola perpustakaan. Namun demikian perlu diketahui bahwa dalam teori pemasaran dikatakan: seorang yang kecewa mewakili 25 orang lain/pelanggan yang kecewa; 1 (satu) orang kecewa akan bercerita utuk kepada 15 orang lain maka dapat dibayangkan berapa yang mendengar berita buruk akibat cerita seseorang yang kecewa. Lebih lanjut dikatakan bahwa harga 1 orang pelanggan baru setara dengan harga mempertahankan 5 orang pelanggan lama.

H. Tujuan Promosi

Promosi perpustakaan Ialah Kegiatan memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi jenis layanan, dan manfaat yang akan diperoleh oleh setiap pemakai perpustakaan secara lebih terperinci, tujuan promosi perpustakaan adalah :


  1. Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai
  2. Meningkatkan minat baca dan mendorong masyarakat agar menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan menambah jumlah orang yang membaca.
  3. Mempromosikan layanan dan jasa perpustakaan kepada masyarakat.
  4. Memberikan kesadaran masyarakat akan adanya pelayanan perpustakaan dan menggunakannya, serta mengembangkan pengertian masyarakat, agar mendukung kegiatan perpustakaan.
  5. Merperkenalkan slogan “tak kenal maka tak sayang”

Menurut Jerome dan Andrew tujuan dari promosi adalah untuk:

a. Menarik perhatian, artinya berupaya agar produk yang ditawarkan dapat menimbulkan rasa ketertarikan pelanggan / seseorang.

b. Menciptakan kesan, artinya bagaimana agar pemakai memiliki kesan yang baik terhadap produk kita.

c. Membangkitkan minat, dengan tampilan yang menarik dan menimbulkan kesan yang baik maka akan dapat meningkatkan minat seseorang untuk mengetahui lebih lanjut serta mempergunakan, memanfaatkan produk yang telah ditawarkan.

d. Memperoleh tanggapan, dengan promosi yang dilakukan diharapkan muncul tanggapan dalam hal ini tentunya tanggapan yang positif.

I. Unsur – unsur Promosi

Agar promosi perpustakaan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu :

1. Bahan Pustaka merupakan unsur penting artinya koleksi apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan sebagai bahan promosi (tercetak, elektronik, web).

2. Layanan/Jasa merupakan jenis layanan yang ada dan diberikan oleh perpustakaan.

3. Petugas adalah pengelola perpustakaan yang tahu persis tentang kondisi perpustakaan serta sebagai pelaksana dalam pembuatan sarana promosi.

4. Pemustaka dahulu dikenal dengan pengguna merupakan orang yang memanfaatkan perpustakaan, sebagai sasaran dari promosi.

5. Media/Chanel adlah saluran atau peralatan yang dipakai sebagai sarana penyampai promosi.

6. Sarana/Prasarana merupakan peralatan yang tersedia dalam pelayanan perpustakaan.

J. Strategi Promosi

1. Membangun komunikasi dengan pemustaka, merupakan pemanfaatan ilmukomunikasi dalam segala kegiatan promosi, oleh karena itu diperlukan kemampuan dalam berkomunikasi dengan pemustaka, lingkungan, fasilitas dan bahan pustaka yang ada. Sikap dalam berkomunikasi dapat ditunjukkan dengan kemampuan serta memiliki wawasan yang luas, tingginya integritas dan kemampuan dalam berkomunikasi.

2. Membangun kerjasama dengan pihak ketiga. Sebenarnya tidak satupun perpustakaan yang mampu memberikan layanan sempurna untuk memenuhi kebutuhan pemustaka, Jadi perlu dibangun kerjasama terutama dalam layanan promosi. Kerjasama dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari atau secara insidentil. Kerjasama dapat dilakukan dengan : instansi terkait (pendidikan, perpustakaan nasional/provinsi/kabupaten/kota, pemerintah, penerbit, toko buku) atau dengan lembaga/orang yang berkompeten dengan perpustakaan (LSM, tokoh masyarakat).

3. Membuat program promosi yang meliputi : penetapan sasaran/prioritas; menentukan prosedur/tindakan serta menyusun rencana kerja. Adapun dalam pembuatan program promosi ini perlu menetapkan pendekatan yang dipakai yaitu : melalui iklan, melalui kontak pribadi atau melalui penciptaan “suasana” (atmosphere), melalui publikasi atau pemberian reward.

K. Kendala yang dihadapi

Dalam kegiatan promosi layanan perpustakaan ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu kendala dari dalam (perpustakaan, pustakawan) maupun dari luar (institusi, lemahnya manajemen organisasi, pemustaka, image masyarakat). Oleh karena itulah maka strategi yang matang, terarah, cantik, cerdas, bermutu serta terus menerus harus dilakukan dalam mempromosikan perpustakaan, sehingga fungsi dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat penggunanya. Oleh karena itu peribahasa “tak kenal maka tak sayang” dirubah dengan “semakin dikenal, semakin disayang dan semakin maju.

Ada beberapa kendala dari beberapa dari perpustakaan itu sendiri, antara lain:

1. Kendala dari dalam ( internal)

Ada beberapa kendala yang berasal dari perpustakaan itu sendiri antara lain:
a. Pengetahuan pustakawan tentang ilmu dan tehnik pemasaran masih lemah.
b. Pkitangan tradisional terhadap perpustakaan yang melihat perpustakaan sebagai sebuah gudang buku.
c. Gedung/fasilitas perpustakaan tidak memadai.
d. Dan untuk membeli bahan pustaka dan membuka layanan-layanan baru kurang memadai.
e. Apresiasi pustakawan terhadapat pengguna perpustakaan lemah.

2. Kendala dari luar (eksternal)

Beberapa kendala yang berasal dari luar perpustakaan, antara lain:
a. Komitmen dari pimpinan dalam mendukung terhadap eksistensi perpustakaan masih sangat kurang.
b. Pengguna perpustakaan hanya bersifat sementara, kecuali yang terdapat pada jenis perpustakaan khusus dan perpustakaan umum.
c. Manajemen organisasi lemah.
d. Budaya membaca masyarakat dengan memanfaatkan perpustakaan sangat lemah.
e. Staf pengajar jarang memberi tugas kepada siswa yang dapat memaksa mereka menggunakan perpustakaan.[5]

BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan

Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk pemakai untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.Hasil dari promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai pada tindakan untuk memanfaatkannya.

Pustakawan dapat mempromosikan atau memamerkan jasa dan layanan perpustakaanmelalui beberapa metode berikut:

1. Namadan logo
2. Poster dan leaflet
3. Pameran
4. Mediadan video
5. Ceramah
6. Iklan
7. News-letter
8. Pembatas Buku (bookmark)
9. Terbitan Khusus Perpustakaan
10. Seminar
11. Melakukan kegiatan
12. Brosur

b. Kritik dan Saran

Saya berharap makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Saya juga menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya. saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA


Departemen Agama RI.Buku Pedoman Perpustakaan Dinas.Jakarta: Departemen Agama, 2001.

Sulistyo-Basuki.Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Syihabuddin Qalyubi. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi. Yogyakarta: IPI Fak Adab Uin Sunan Kalijaga, 2007.

[1]Syihabuddin Qalyubi, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, IPI Fak Adab Uin Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2007, Hal 260.

[2]Sulistio Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Gramedia, Jakarta, 1993, Hal 286

[3]Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, Hal. 22

[4]Departemen Agama RI, Buku Pedoman Perpustakaan Dinas,Jakarta:Departemen Agama, 2001, Hal. 151.

[5]Syihabuddin Qalyubi, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, Yogyakarta, IPI Fak Adab Uin Sunan Kalijaga, 2007: Hal. 263-264.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel